“CruX” adalah karya yang dikeluarkan baru–baru ini oleh Novarium. Perkumpulan para komikus indie dari berbagai daerah di Indonesia yang disatukan dalam satu studio komik lokal asli Indonesia. Bertemakan Bajak Langit kapal udara yang berkelana bertualang bersama para kru menyusuri penjuru dunia di atas langit untuk mencari apa artinya perjalanan dan jalan pulang. Digarap oleh 7 komikus lokal yang sudah melalang buana di dunia per-komikan. Bahkan tak banyak dari mereka yang sudah pernah bekerja sama dengan jepang dan negara lain lho! Banyak yang ternyata tak tersorot publik.
Diluncurkan teaser Animasi, terlihat smooth seperti garapan studio animasi jepang. Teaser ini mendobrak pasar, menarik banyak mata untuk menyimak. Bukan hanya animasi yang mirip anime biasa, tapi juga hasil kolaborasi lintas negara. Dalam teaser ini, Novarium menggandeng langsung Seiyuu (pengisi suara) profesional dari negara lahirnya anime, dari Jepang. Menjadikan proyek ini tak hanya lokal dari sisi ilustrasi semata, tapi juga memiliki sentuhan internasional dari segi presentasi.
Dengan suara yang terdengar tak asing bagi para penyuka anime, seiyuu ini berhasil menghidupkan tokoh yang ada dalam CruX. Dalam durai pendek yang penuh gugahan, dari line dialog yang terdengar teriakan, memberi gambaran bahwa CruX memang dibuat bukan hanya sekedar menjadi bacaan tapi juga untuk dirasakan.
Kolaborasi ini menjadi gebrakan bahwa karya lokal tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Karena CruX adalah bukti dari pandangan besar ke depan. Jika perjuangan bersama, bisa menembus batas dan melampauinya.
Di awal tahun 2025 adalah awal baru dalam persaingan ketat di industri seni dan kreatif. Maraknya penggunaan AI (Artificial Intelegent) dalam bidang industri kreatif. Mulai dari penulisan, ilustrasi gambar, hingga musik yang bisa dibuat otomatis dengan menggunakan AI. tak ayalnya pun berita palsu bisa dibuat dengan menggunakan AI.
Trend yang baru-baru ini sedang Happening merubah foto menjadi ilustrasi digital style Ghibli. Style yang dibuat oleh ilustrator senior Hayao Miyazaki yang terkenal hingga beberapa film garapan beliau, yang sangat terkenal contohnya bertajuk “Spirited Away”. Style gambar beliau sangat meng-influence para ilustrator khususnya di Indonesia. Bahkan gaya berpakaian dari karakter yang didesain pun meng-influence gaya berpakaian anak muda belakangan dengan julukan “Cowok/cewek Ghibli”.
Pro dan Kontra saling sahut. mereka yang kontra menyuarakan bahwa penggunaan AI yang “meniru” style gambar atau ilustrasi, adalah melanggar hak cipta intelektual. Penggunaannya yang tidak bertanggung jawab dengan melabeli yang dihasilkan dari AI tersebut dengan karya sendiri. Bagi banyak seniman, penggunaan AI menciderai etika seni dan kreatif. Proses menciptakan karya bukan sekedar hasil akhir, melainkan perjalanan penuh riset, percobaan, latihan, bahkan kegagalan. AI dapat menghasilkan ribuan kemungkinan dan variasi dalam seni kreatif dalam hitungan detik, tanpa melewati proses itu, muncul pertanyaan besar apakah yang dilahirkan oleh mesin memiliki “Jiwa”?
Terlebih lagi, kekhawatiran muncul dari sisi ekonomi kreator, ilustrator, komikus, dan seniman lepas yang mencari pendapatan dari komisi gambar, pesanan ilustrasi kini menghadapi tantangan besar. Bersaing dengan hasil prompt yang lebih cepat, murah, mudah dan variatif sesuai keinginan.Di tengah arus gempuran AI dan perdebatannya, muncul satu perlawanan. Sekelompok komikus lokal yang memutuskan untuk bersatu melahirkan karya kolaboratif. Bukan untuk menolak teknologi yang ada. Melainkan untuk menunjukkan bahwa hasil karya yang diciptakan tangan manusia memiliki rasa yang tak bisa ditiru oleh mesin. Lahirnya sebuah proyek komik bertema bajak langit. sebuah metafora yang kuat untuk melawan arus yang menerjang deras, mencari makna perjalanan dan jalan kembali pulang. Dengan tinta imajinasi sebagai bahan bakarnya.
Digarap oleh tujuh komikus lokal yang berpengalaman dalam dunia perkomikan di era baru. mereka membawa masing-masing cerita dengan premis yang beragam. tujuh bintang yang menggarap komik tersebut adalah. Mas Sweta Kartika dengan tajuk “Domino Vortex” komikus yang sedang naik daun pada platform webtoon. menjadi guest star kontributor dalam CruX ini. Karyanya Kemala dan Journal of Terror di platform tersebut mendapat banyak respon luar biasa. Bahkan sampai dibuatkan webseries yang dibintangi actor ibukota Pradikta Wicaksono alias “Dikta” sebagai karakter utamanya. Keterlibatan mas Sweta dalam CruX bukan sekedar pelengkap. Tapi membuktikan bahwa, proyek ini memang serius ingin mengangkat kualitas dan nama besar dalam industri komik lokal
“Puteri Merah” Tajuk yang dibawa oleh Crabocalypse kalian pasti sulit membaca nama pena tersebut. Tapi tahukah kalian dialah yang menginisiasi animasi yang menjadi teaser viral di akun media sosial Novarium. Tempat berkumpulnya para komikus ini melahirkan karya CruX. Hadir dengan pendekatan visual yang apik, serta menyimpan simbolisme kuat tentang perlawanan dan martabat. Tajuk ini diyakini menjadi salah satu benang merah emosional dalam antologi CruX.
Hadiyas Hanafi mengangkat tajuk “Helkos” dibuat dengan karakter utama unik seorang bajak langit demihuman setengah serigala dengan mata tertutup satu. Penampilan misterius ini bukan hanya gimmick melainkan bagian dari narasi yang lebih dalam dan penuh dengan keseruan. Hingga saat ini Tujuan Sang Serigala masih menjadi misteri, dan inilah yang membuat para peminat penasaran. Helkos menjadi simbol pergerakan sunyi misterius, keteguhan hati, dan mungkin… pengkhianatan yang tidak terduga.
Nama M.E.A.W hadir juga dalam mengisi daftar kontributor Antologi komik CruX ini. sepak terjangnya pada platform komik scroll begitu terkenal dengan trend yang dibawa tentang lepas dari “Friendzone” dan “Baper”, dan dinamika cinta yang tak selesai membuat pembaca remaja merasa gregetan dengan alur ceritanya. Namun dalam “Imantaka” M.E.A.W tampil lebih garang. Membawa cerita tentang pemuda tempramental yang menjadi kru di Armada Udara berhadapan dengan teman masa kecilnya yang kini berdiri dipihak yang berseberangan. Bukan hanya sekedar kisah pertemanan dan kisah lama yang bersemi kembali, tapi juga soal idealisme, konflik perasaan, dan pilihan yang sulit di tengah badai perang.
“Soindre” tajuk selanjutnya yang diangkat oleh Budkalon. Dalam teasernya Sang Karakter utama terlihat sedang beradu pedang dengan lawanya yang berpostur lebih besar darinya. Adegan ini seolah mengisyaratkan pertarungan yang lebih besar daripada sekedar duel personal antara kedua karakter. Akankah ini adalah pertarungan rakyat kecil yang berusaha menggulingkan tirani? Atau sebuah simbol perlawanan terhadap sistem dan tatanan yang rusak dan tidak adil. Dengan visual kuat dan pacing cerita yang cepat dan penuh dengan ketegangan, serat aura drama yang membakar. Budkalon membawa hembusan teatrikal ke dalam CruX, memperlihatkan bahwa, komik bisa menjadi media untuk menyuarakan keresahan sosial dengan cara elegan dan menggugah.
“Andre’s Absolution” tajuk yang diangkat Nadim Sulthan dengan gaya visual yang ekspresif dan pembawaan cerita yang tajam tapi melankolis. Tampak dalam teaser yang telah dirilis pada waktu lalu. Hanya terlihat sebagian wajah dari karakter utama. Senyum gigi lebarnya mengingatkan kita pada karakter Luffy dari manga “One Piece”. Karakter yang memiliki kesan ceria, kontras dengan banyak bekas luka pertarungan terlihat di tubuhnya. Karakter yang ceria, namun masih misterius dengan wajah yang masih belum bisa diketahui memberikan teka-teki siapakah sosok ini sebenarnya? Pada kebanyakan cerita sih… karakter dengan kesan ceria disertai dengan senyum lebar yang menunjukkan gigi. Biasanya memiliki masa lalu yang kelam. Jika generasi sekarang bilang “Trust Issue” pada karakter seperti ini.
Dan yang terakhir. Kontributor selanjutnya adalah. Benishoga. Sepertinya CruX kali ini adalah sebuah masterpiece yang memang sudah disiapkan. Sebab Benishoga adalah Komikus yang baru-baru ini mengeluarkan karya luar biasanya yang saat ini sudah jilid kedua dari karya yang menjadi iconic bagi komikus muda yang saat ini menjadi sorotan melalui Judul “Apple to Orange”. Sebuah komik dengan style Manga yang mengisahkan seorang yang ingin sekali menjadi gitaris terkenal dan menjadi bagian dalam sebuah Band. Namun harus menanggung konsekuensi atas kerusakan gitar yang terkenal legendaris dari seorang gitaris terkenal karena ulahnya. Saat ini karyanya sudah diterbitkan di salah satu penerbit terkenal dan berhasil terjual laris di pasaran.
Dalam CruX kali ini Benishoga mengangkat tajuk “Amor Fati” dalam teaser animasi yang dikeluarkan Novarium. “Amor Fati” mengawali kisahnya dalam salah satu karakter dengan peran sebagai penegak keadilan yang menandai wajah seorang buronan dengan menancapkan pisau pada wajah buronan tersebut. Pada dua halaman pertama teaser yang baru ini dikeluarkan akun Novarium. “Amor Fati” memperlihatkan Leo seorang dengan gelar Ksatria Langit yang menghunuskan pedang di leher salah satu penjahat dengan dasar benang merah takdir yang membawa dendam dalam hatinya, sebab kejadian saat Leo masih anak-anak melihat penjahat tersebut membunh ibu kandungnya tergeletak di tangan penjahat dengan luka tusukan di leher dan dada.
Amarah yang terpendam bertahun-tahun akhirnya memuncak dengan hunusan pedang di leher penjahat itu disaksikan seluruh kru kapal. Leo percaya, bahwa jalan hiduonya memang dihabiskan untuk menghabisi orang itu, dan pedangnya saat ini adalah alat pengadil untuk menyelesaikan misi tersebut. Dengan visual aksi yang memukau dan cerita drama tekanan psikologis tentang balas dendam, trauma masa kecil, serta pilihan antara keadilan atau kebencian yang diusung bertema pembalasan dendam seorang ksatria, menjadikan “Amor Fati” sebagai salah satu bagian dari CruX yang sangat ditunggu-tunggu peminat komik lokal untuk segera membacanya. Khususnya yang menggemari aksi bertema gelap dan dipenuhi konflik balas dendam.
Sebuah fakta yang jarang diketahui publik, bahwa. Para komikus yang terlibat dalam CruX ini memiliki akar yang sama. Berasal dari sebuah komunitas yang dibentuk bertahun-tahun lalu di laman media sosial facebook, Novarium adalah lingkaran kecil yang berhasil ditetaskan oleh komunitas yang bernama, Komunitas Mangaka Indonesia.
Dari Komunitas Mangaka Indonesia inilah, lahir benih-benih CruX. Interaksi harian di kolom komentar saling diskusi tentang layout panel, komposisi dalam satu halaman komik, berbagi tentang ide cerita, bahkan saling support bagi mereka yang ingin mengerjakan komisian yang mereka terima, sangat sering terjadi dalam komunitas. Event yang diadakan dalam KMI mendorong membernya untuk terus melakukan improvisasi dalam melahirkan karya komik luar biasa. Yang sampai saat ini kecintaan para member terhadap Manga, Komik, menjadi para semangat dan harapan untuk terus berusaha menghasilkan karya luar biasa dari tangan mereka anak bangsa.
Tidak menutupi bahwa era komik Indonesia pada masa dulu sempat berada dipuncak kejayaannya. Bukan hanya satu. Melainkan banyak karya-karya yang terkenal hingga saat ini dibuatkan film untuk mengenalkan para generasi baru tentang kisah heroik dari pahlawan dalam komik asli buatan asli Indonesia. KMI menjadi tempat berteduh bagi para kontributor CruX. Tempat di mana mereka tumbuh, melatih diri bereksperimen, mencoba tanpa takut dinilai mentah, serta bisa menemukan style mereka sendiri seperti sebelumnya disebutkan karya Hayao Miyazaki yang mendunia dengan Style Ghibli-nya. Dalam satu kapal Novarium melahirkan karya bernama CruX yang ini siap berlayar melawan badai, gempuran ilustrasi tanpa rasa yang dihasilkan dari sekedar Prompt pada AI.
Dan pada akhirnya CruX memasuki tahap pre-order. Mulai tanggal 11 sampai 17 April 2025, para peminat komik, manga Indonesia bisa menjadi yang pertama untuk memiliki antologi ini dengan melakukan pemesanan di akun media sosial Novarium. Bukan hanya sekedar pembelian, melainkan bentuk dukungan langsung yang dilakukan terhadap karya memukau anak bangsa yang lahir dari semangat kolektif melawan dominasi karya instan dari mesin.
Tidak hanya sampai di situ. Novarium juga membuka kesempatan bagi para ilustrator, komikus pemula, dan siapa saja para penggemar bajak langit untuk ikut berlayar, dengan mengikuti sebuah challenge desain kru yang ingin ikut berlayar bersama CruX mengerungi awan dan melintasi bintang dengan desain versinya sendiri. Karakter yang paling kreatif dan desain yang keren akan mendapatkan hadiah SATU EKSEMPLAR KOMIK CRUX SECARA GRATIS. Challenge ini bukan sekedar sayembara, menang atau kalah, tapi tentang membuka kesempatan baru. Bahwa CruX bukan milik para orang-orang yang berkontribusi saja, melainkan milik semua yang percaya bahwa, imajinasi dan rasa dari tangan manusia bukan dari algoritma yang dikumpulkan menjadi satu, yang melahirkan sebuah karya hidup yang menggugah. Ini sebuah undangan untuk berlayar bersama melawan arus badai di atas samudra, menjadi bagian dari sebuah cerita besar yang sedang bersama kita arungi di langit-langit komik Indonesia.
Tak hanya akan hadir dalam pre-order digital dari akun media sosial. kabarnya Novarium juga, akan membawa CruX langsung ke hadapan para penggemar di dunia nyata. Pada gelaran event Comic Frointer (Comifuro) mendatang, kabarnya King sendiri yang akan langsung memperkenalkan CruX ini lho, karena keresahan langsung King terhadap AI dan otomasisasi yang digunakan menentang etika kreatif dari AI. CruX akan tersedia secara eksklusif di booth resmi Novarium. Ini adalah kesempatan emas untuk bertemu langsung dengan sebagian kreator di balik layar, dan bisa menyapa King secara langsung. Mendapatkan komik fisik, bahkan mungkin bertukar cerita dengan sesama penikmat komik lokal.
“Kabarin min kalo sudah jadi” ciut salah seorang peminat di kolom komentar Novarium.
“Diam membuat cerita, bergerak merilis karya” komentar dari akun anisrashii.
“Seriously? In this Economy? Dam!” ciut dari akun dicsonryan.
Kini giliran kita untuk menjadi bagian dari petualangan ini dan berlayar bersama-sama. Entah sebagai pembaca, penggemar, atau mungkin sebagai kreator, komikus yang akhirnya terinspirasi yang akhirnya bangkit dengan hype ini untuk bisa berkarya lagi. Langit terbuka lebar. Kapal siap berlayar. Tinggal kita… berani atau tidak untuk mengarungi samudra bersama, menerjang badai dan bertualang berama? Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing. Dari kami untuk pelayaran perdana para Bajak Langit.
-Zulfikri Sani-