Bagi sebagian orang, menjadi komikus merupakan mimpi hidup mereka. Perlu kerja keras dan banyak yang harus diperjuangkan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Tidak sedikit orang yang menyerah dalam menggapai mimpi tersebut. Tapi tidak bagi beberapa orang yang gigih, salah satunya adalah Tati N Damantine.
Wanita yang akrab dipanggil Tati ini berhasil melakukan debut serialisasi manga-nya di Jepang. Dengan menggunakan pen-name Moritaka Neko, Ia menerbitkan serial manga yang berjudul Fetal Parasite. Manga panic horror ini di-publish di website Comic Zenon.
Sebelum akhirnya sukses memiliki serialisasi manga-nya sendiri, Tati menempuh perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Pada mulanya, Ia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang atlet. Namun, karena terkendala dengan masalah kesehatan, Ia terpaksa mengubur mimpi tersebut.
Setelah merelakan cita-citanya untuk menjadi atlet, muncul satu hal lagi yang menarik minatnya, yaitu: Seni. Ia mulai tertarik untuk menggambar karena meilhat adiknya menggambar komik sederhana di buku tulis. Dari situlah awal mula perjalanannya dimulai.
“Mulai menyukai gambar ketika kelas 2 SMA, berlanjut ke kuliah jurusan Pendidikan Seni Rupa” ujarnya saat di wawancara secara daring oleh KMI. Setelah lulus dari bangku kuliah, Ia menjadi pengajar seni di suatu sekolah negeri.
Ketertarikannya terhadap seni tidak berhenti membawa dirinya sampai menjadi pengajar saja, Ia juga bergabung dengan komunitas-komunitas komik seperti Komunitas Mangaka Indonesia (KMI) dan Komikoo.com. Dari komunitas itulah Ia bertemu dengan komikus-komikus senior yang membuatnya termotivasi untuk menekuni komik hingga terbentuklah studio DS bersama Sensei Simsim.
Namun, motivasi saja tidak cukup untuk membawanya sampai sejauh ini. Diperlukan juga kerja keras dan kegigihan untuk kemudian berhasil meraih hal yang diinginkan. Tati bersama timnya kerap mengikuti kompetisi Silent Manga Audition (SMA) yang diadakan rutin setiap tahunnya oleh Coamix.
Barulah pada submisi karyanya yang ke-13, Tati bersama tim berhasil menyabet gelar penghargaan Grand Prix pada SMA 5 yang diselenggarakan pada 2016 lalu dengan tema Pertemanan + Alat Komunikasi. Setelah berhasil memenangkan penghargaan tertinggi pada kompetisi tersebut, Ia kemudian bergabung dengan SMA Masterclass.
SMA Masterclass merupakan sebuah komunitas yang terdiri dari para mangaka internasional yang karyanya telah berhasil memenuhi ekspektasi para juri melalui SMA. Setelah mengikuti Masterclass, Tati mendapat undangan ke Artist Village 096k. “Pada tahun 2023 saya mendapatkan undangan bergabung ke Artist Village 096k, Jepang bersama beberapa teman-teman Masterclass untuk belajar dan mendapatkan pengalaman langsung sebagai komikus” Tulis Komikus asal Bogor ini.
Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya Ia berkesempatan untuk memulai debutnya di Jepang. “Ada rezeki bisa debut di sini untuk mengerjakan komik Himekuimushi yg serialnya dimulai pada akhir tahun 2024”. Ia membutuhkan waktu sekitar 7 bulan dari proses perencanaan hingga akhirnya diterbitkan.
Tati memiliki beberapa harapan terkait industri komik di Indonesia. “Harapannya dunia manga dan komik di Indonesia bisa menjadi industri yg kuat dan dapat menjadi saluran bakat artis-artis Indonesia yg luar biasa”.
Menurutnya, masih banyak orang-orang bertalenta di Indonesia yang karyanya belum tersorot dengan baik. “Banyak pegiat seni di Indonesia yg luar biasa sebenarnya, namun tanpa kesempatan dan media untuk berkarya dan terutama terdukung dalam finansial maka agak sulit untuk industri itu akan berkembang” tambahnya.
Sebagai penutup, dirinya juga memiliki harapan kepada pemerintah Indonesia. “Harapan saya pemerintah bisa melihat potensi ini dan membantu dengan agresif mendorong perkembangan industri seni khususnya manga dan komik”.
