KOK WEBTOON LOKAL INDONESIA MAKIN JARANG SIH DI LINE WEBTOON ID?

May 14, 2025

Home / Webtoon / KOK WEBTOON LOKAL INDONESIA MAKIN JARANG SIH DI LINE WEBTOON ID?

Kenapa webtoon lokal Indonesia makin jarang muncul di LINE Webtoon ID sih? Yuk simak data, penyebab, dan peluang baru bagi industri komik lokal.

Bagi kalian pembaca webtoon, pasti tidak asing lagi dengan platform webtoon besar satu ini, LINE Webtoon. Platform webtoon dari Korea Selatan ini telah masuk ke Indonesia dari tahun 2015 membawakan beberapa webtoon dari negeri ginseng dengan bahasa Inggris. Sampai akhirnya, webtoon mulai menyediakan terjemahan Indonesia, bahkan menerbitkan webtoon buatan karya anak bangsa.

Webtoon karya anak bangsa yang pertama kali muncul di LINE Webtoon Official Indonesia pada tahun 2015 sebagai berikut:

JUDULKREATORTAHUN RILIS
Piraku X PirakuSweta Kartika22 April 2015
Si Juki: Lika-liku Anak KosFaza Meonk22 April 2015
Nostalgia Ramadhan Si Juki KecilFaza Meonk18 Juni 2015
TahilalatsNurfadli Mursyid1 Oktober 2015
Super SantaiNikki Dibya Wardhana, BENY4 Oktober 2015
My Pre-WeddingAnnisa Nisfihani5 Desember 2015
Ojek StoryHerrad, Thoma Prayoga7 Desember 2015
Si Juki: Kisah Kusut Dunia DongengFaza Meonk10 Desember 2015
EggnoidArchie The RedCat13 Desember 2015
FlawlessShinshinhye15 Desember 2015
Nusantara Droid WarVega Mandalika18 Desember 2015

Dari tahun 2015 hingga 2025 sekarang, pertumbuhan jumlah webtoon lokal yang sudah dirilis secara official adalah 256, baik yang tamat dan masih lanjut hingga hiatus.

Tapi, apakah kalian sadar? Makin ke sini, webtoon lokal yang rilis semakin jarang atau bisa dibilang sedikit. Mari kita lihat grafik di bawah ini.

Grafik jumlah webtoon lokal Indonesia berdasarkan tahun di LINE Webtoon ID  (2015 - April 2025)
Jumlah webtoon lokal Indonesia yang dirilis di LINE Webtoon ID official per tahun.
Data terakhir per April 2025.

Data di atas menunjukkan bahwa webtoon lokal official yang rilis dalam 1 tahun dapat berada di angka kisaran 15 ke atas di nilai 20 – 30. Penurunan angka webtoon lokal  terjadi setelah tahun 2016, tetapi kemudian perlahan naik turun hingga puncaknya di 2021 di jumlah 38, kemudian menurun sedikit menjadi 32 di tahun 2022. Setelah tahun tersebut, penurunan jumlah webtoon lokal yang dirilis cukup drastis sama seperti tahun 2016 ke 2017.

Mari kita bandingkan berdasarkan genre agar lebih mudah dilihat. Berikut genre webtoon lokal yang sudah dirilis:

Grafik jumlah webtoon lokal Indonesia berdasarkan genre di LINE Webtoon ID  (2015 - April 2025)
Perbandingan genre webtoon lokal Indonesia berdasarkan rilisan resmi LINE Webtoon ID official.
Data terakhir per April 2025.

Dari grafik di atas, genre yang mendominasi dari webtoon lokal Indonesia di LINE Webtoon ID official adalah romantis, slice of life, dan drama. Webtoon romantis di LINE Webtoon Indonesia official ada di total angka sekitar 400 judul dengan judul lokal yang rilis hanya seperdelapan dari jumlah total yang ada untuk genre tersebut. Yang artinya, sisanya dikuasai oleh webtoon Korea Selatan, diperkirakan sekitar 70% dari total yang ada. 

Baiklah, itu adalah perbandingan-perbandingan yang sudah dikumpulkan secara riset dan data dari saya sebagai penulis. Lalu, apakah hal ini tidak wajar?

Oh, tentu saja, hal ini sah-sah saja. Kenapa?

Karena kembali lagi, LINE Webtoon merupakan platform asal Korea Selatan dan pasar produksi terbesar dari industri webtoon sendiri. Jadi, pasti mereka menggunakan platform ini untuk memasarkan produk-produk webtoon mereka. Ditambah lagi, basis dan sistemnya yang sudah terorganisir dan memiliki banyak pengguna juga server, sehingga aplikasi ini populer untuk para pembaca webtoon.

Kekuatan basis dan sistem juga kepopulerannya telah membuat LINE Webtoon menjadi salah satu wadah para kreator lokal untuk merilis karya webtoon mereka. LINE Webtoon menyediakan fitur “KANVAS” sebagai sistem untuk para kreator lokal mengunggah webtoon mereka sendiri, juga kontes untuk masuk official (rilisan resmi yang dikurasi dan dimonetisasi oleh LINE Webtoon). Kemungkinan untuk official lebih tinggi di kontes daripada “KANVAS” (Arthantu Ikrar, 2025), sehingga hal ini membuat para kreator lokal harus lebih ekstra jika ingin terbit di official.

Banyaknya webtoon negeri ginseng dan sulitnya untuk masuk official, kedua hal ini adalah beberapa faktor dari jarangnya kita melihat webtoon lokal di LINE Webtoon ID official. Hal ini cukup disayangkan, karena webtoon lokal kita pernah berada di masa yang cukup jaya. Hal ini terbukti dari webtoon-webtoon yang mendapat adaptasi ke drama bahkan film, seperti “Eggnoid”, “Terlalu Tampan”, “Pasutri Gaje”, “Sri Asih”, “Virgo and The Sparklings”, “Code Helix”, dan “Sekotengs”. 

Padahal, webtoon lokal memiliki keunikan yang dapat dibedakan dengan karya webtoon luar lainnya. Keunikan itu dapat dilihat dari visual, bahasa dan budaya, juga candaan yang dibawa. Tapi, jika minat dan atensi yang diberikan kurang, kemungkinannya para kreator lokal yang ingin membawa kearifan lokal akan mulai mengikuti pasar yang ada saja.

Tergesernya perlahan webtoon lokal di LINE Webtoon ID memang menyedihkan, tapi hal ini bisa dijadikan kesempatan untuk industri komik digital Indonesia. Peluang untuk membuat dan mengembangkan platform komik digital sendiri dengan sistem dan basis yang terorganisir. Dengan adanya produk lokal ini juga, para pembaca bisa lebih mengenal juga menghargai karya anak bangsa dan dapat dipasarkan ke luar juga layaknya LINE Webtoon.

Tapi, memang harus diakui untuk membuat platform komik lokal dibutuhkan usaha dan riset yang mendalam agar platform dapat bertahan lama dan memonetasi.

Semoga industri komik lokal kita dapat berkembang dan bertumbuh ke arah yang lebih baik, sehingga para kreator lokal semangat dan dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa.


Sumber:
Arthantu Ikrar. (2025, 18 April). Kekurangan upload komik di webtoon yang perlu kita tau sebelum gabung. [Video]. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=lNx9b2KLJ-E&t=4s

Scroll to Top