Bagaimana jika kamu terpaksa menikah dengan dosen killer yang umurnya sekitar 40-50-an untuk menyelamatkan nilai mata kuliahmu? Tidak terbayangkan bukan. Tapi, itulah yang menjadi premis dari webtoon lokal satu ini, “Penolak Bala” karya Duandels.
Tokoh utama wanita bernama Renggas Dwi Anjabi, biasa dipanggil Renggas atau Rere, harus menikahi dosen killer, Suwirya Radjiman Rogosukmo, biasa dipanggil Pak Adji. Pernikahan antara Renggas dan Pak Adji terjadi karena itulah syarat yang diberikan oleh Pak Adji untuk menyelamatkan nilai mata kuliah Renggas. Selain itu, pernikahan yang dilakukan ini juga agar Pak Adji dapat mengambil gelar profesornya yang diharuskan berstatus menikah dan berencana menceraikan Renggas jika sudah mendapatkannya. Jadi, pernikahan ini didasarkan atas hubungan ‘mutualisme’ antar kedua pihak, tapi lambat laun hubungan itu akan berubah ke arah yang romantis.
Bagi beberapa pembaca mungkin akan merasa tidak biasa melihat karakter utama yang umurnya cukup jauh menjalin romansa. Tapi, genre romantis yang dibawakan oleh Duandels disebut dengan ‘age gap romance’, yaitu subgenre romantis yang mengeksplorasi daya tarik dan kompleksitas dari perbedaan umur yang signifikan (Morrow, 2024).
Tema ini kerap menyoroti dinamika emosional, perbedaan pandangan hidup, dan konflik peran dalam relasi yang tidak biasa. Hal-hal tersebut dapat dilihat di webtoon satu ini, Renggas yang muda, ekspresif juga suka mencoba hal baru. Pak Adji yang kaku, galak, dan kolot tetapi sebenarnya protektif dan perhatian. Walaupun begitu, Pak Adji memiliki sifat gentleman nan manis yang tidak terduga, kamu pasti akan klepek-klepek tidak karuan jika melihatnya.

Sumber: Screenshot dari webtoon “Penolak Bala”
Selain cerita dan karakterisasi, visual webtoon ini juga menarik dikarenakan garis-garisnya yang unik dan berani tetapi tetap terlihat rapi juga proporsional. Warna webtoon yang cenderung hangat nan manis dengan perhatian akan mood dan lighting. Kreator juga suka mengeksplor pewarnaannya karena di chapter terbaru diganti dengan nuansa hitam putih. Tetapi, tetap terlihat konsisten dan bagus dengan memerhatikan value warna yang ada.
Salah satu keunggulan lain dari webtoon ini juga adanya kearifan dan kebiasaan lokal yang ada di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat di penggunaan bahasa hingga candaan atau tren, pakaian adat pernikahan, juga background. Ciri khas lokal ini membuat pembaca Indonesia lebih relateable dan membuat webtoon ini berbeda dengan webtoon luar.
Bagi kamu yang sedang mencari webtoon lokal romansa manis dengan male lead pria matang dan bertema ‘age gap romance’. “Penolak Bala” menjadi webtoon yang sangat recommended untuk dibaca karena kisah Renggas dan Pak Adji akan membuat hatimu hangat juga perut terasa ada kupu-kupu yang beterbangan.
Kamu bisa membaca webtoon “Penolak Bala” di KANVAS Line Webtoon Indonesia:
https://www.webtoons.com/id/canvas/penolak-bala/list?title_no=979109
Jangan lupa mendukung Duandels, sang kreator, dengan membaca langsung karya-karyanya di situs resmi. Semoga webtoon “Penolak Bala” bisa masuk jajaran official ke depannya dan menjangkau lebih banyak pembaca.
Kamu juga bisa mengikuti Duandels di Instagram (@duandels) untuk mendapatkan update karya terbaru dan melihat karya-karya lainnya.
Sumber:
Morrow, S. (2024, Mei 12). Age gap romance: An in-depth genre guide. Seacrow Books. https://seacrowbooks.com/blog/age-gap-romance